Sabtu, 19 November 2016

Learn How to Learn #NHW5



NHW#5
Learn How To Learn
Bismillahirrohmaanirrohiim,
ema matrikulasi kali ini adalah Learn how to Learn, belajar bagaimana belajar.  Bagi saya belajar adalah sebuah kegiatan yang mengasyikan meski terkadang ada tantangannya juga. Petualangan belajar saya yang mulai mengesankan adalah ketika SD saya suka bahasa Inggris meski ketika itu di SD belum dipelajari. Ketika menonton film berbahasa inggris bagi saya sangat mengasyikan. Bahasanya terdengar indah bagi saya, sehingga mulailah saya mencari sumber bacaan berbahasa inggris. Ketika tidak tahu artinya maka saya akan bertanya atau melihat kamus. Ketika itu seorang guru berbahasa inggris mengatakan bahwa saya fasih mengucapkan kalimat berbahasa inggris. Wow .. sebuah pujian yang ketika itu saya tidak paham karena diucapkan dalam bahasa inggris, tapi ketika di terjemahkan dan tahu artinya hal itu memotivasi saya untuk terus belajar bahasa inggris. Hingga ketika SMA saya mulai menikmati lomba. English Contest yang terus saya ikuti hingga ketika di bangku kuliah saya meraih predikat juara.
Dari lomba itu saya mulai menikmati tampil di depan umum, hingga ketika kuliah saya sering menghadiri ta’lim, bergabung di Karisma-Salman, memunculkan sebuah cita-cita, sebuah impian bahwa kelak saya lah yang harus ada di depan berbicara di depan publik. Alhamdulillah … impian itu terwujud sekarang. Menikmati sebagai seorang public speaker, seorang storyteller yang menyampaikan ilmu kepada publik; para ibu dan anak-anak.
Proses belajar saya bervariasi, saya merasa bahwa kekuatan saya adalah auditori. Saya begitu suka hadir disebuah seminar, mendengarkan para ahli berbicara dan berbagi. Tapi saya juga visual dan kinestetik. Belajar yang paling menyenangkan buat saya adalah ketika saya bisa melibatkan five senses saya ketika belajar. Belajar sambil praktek adalah hal yang menyenangkan karena tidak monoton dan membuat semua indera kita bergerak.
Bagi saya menempuh pendidikan di bangku kuliah di jurusan Administrasi Niaga dibandingkan di sekolah pendidikan guru TK lebih menyenangkan di PGTK. Mengapa? Karena saya banyak praktek; bernyanyi, berkreatifitas, menari, bergerak dan bergerak menggunakan ekspresi, tangan, kaki kita. Kegiatan itu membuat saya semakin hidup, semakin berwarna warni.
Nah, sekarang ketiga anak saya punya gaya belajar berbeda. Aa Raz menurut tes psikotes adalah seorang visual. Yaa, dia memang suka menggambar. Tapi terkadang juga auditori. Anak kedua Riz auditori kinestetik. Memori kuat ketika ia mendengar murotal, sehingga dari sisi hapalan Riz lebih unggul. Tapi dia juga eksplorasinya kuat. Motorik kasarnya bagus sehingga ketika berhadapan dengan kesulitan ia mau berusaha sendiri, ia juga senang mengamati. Ia belajar banyak dari alam, karena basicly he loves nature. Si kecil Rez saat semua gaya belajar ia gunakan. Secara auditori ia sudah hapal Ar Rahman 1-20 di usia 3 tahun dari mendengar kami sekeluarga melafalkan Ar Rahman. Jadi program belajar utama dirumah sekarang adalah setiap saat memutar speaker qur’an agar anak-anak di manapun mereka berada selalu quran dalam hatinya. Qur’an sama hal nya dengan musik/lagu. Kalau dulu ketika saya belum tahu selalu memutar lagu, dan selalu terngiang ngiang kapanpun sekarang Qur’an lah yang harus menghiasi hati kami sekeluarga.
Wallahu ‘alam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar