NHW#5
Learn How To Learn
Bismillahirrohmaanirrohiim,
ema matrikulasi kali ini
adalah Learn how to Learn, belajar
bagaimana belajar. Bagi saya belajar
adalah sebuah kegiatan yang mengasyikan meski terkadang ada tantangannya juga.
Petualangan belajar saya yang mulai mengesankan adalah ketika SD saya suka
bahasa Inggris meski ketika itu di SD belum dipelajari. Ketika menonton film
berbahasa inggris bagi saya sangat mengasyikan. Bahasanya terdengar indah bagi
saya, sehingga mulailah saya mencari sumber bacaan berbahasa inggris. Ketika
tidak tahu artinya maka saya akan bertanya atau melihat kamus. Ketika itu seorang
guru berbahasa inggris mengatakan bahwa saya fasih mengucapkan kalimat
berbahasa inggris. Wow .. sebuah pujian yang ketika itu saya tidak paham karena
diucapkan dalam bahasa inggris, tapi ketika di terjemahkan dan tahu artinya hal
itu memotivasi saya untuk terus belajar bahasa inggris. Hingga ketika SMA saya
mulai menikmati lomba. English Contest yang terus saya ikuti hingga ketika di
bangku kuliah saya meraih predikat juara.
Dari lomba itu saya mulai
menikmati tampil di depan umum, hingga ketika kuliah saya sering menghadiri
ta’lim, bergabung di Karisma-Salman, memunculkan sebuah cita-cita, sebuah
impian bahwa kelak saya lah yang harus ada di depan berbicara di depan publik.
Alhamdulillah … impian itu terwujud sekarang. Menikmati sebagai seorang public
speaker, seorang storyteller yang menyampaikan ilmu kepada publik; para ibu dan
anak-anak.
Proses belajar saya
bervariasi, saya merasa bahwa kekuatan saya adalah auditori. Saya begitu suka
hadir disebuah seminar, mendengarkan para ahli berbicara dan berbagi. Tapi saya
juga visual dan kinestetik. Belajar yang paling menyenangkan buat saya adalah
ketika saya bisa melibatkan five senses
saya ketika belajar. Belajar sambil praktek adalah hal yang menyenangkan karena
tidak monoton dan membuat semua indera kita bergerak.
Bagi saya menempuh
pendidikan di bangku kuliah di jurusan Administrasi Niaga dibandingkan di
sekolah pendidikan guru TK lebih menyenangkan di PGTK. Mengapa? Karena saya
banyak praktek; bernyanyi, berkreatifitas, menari, bergerak dan bergerak menggunakan
ekspresi, tangan, kaki kita. Kegiatan itu membuat saya semakin hidup, semakin
berwarna warni.
Nah, sekarang ketiga anak
saya punya gaya belajar berbeda. Aa Raz menurut tes psikotes adalah seorang
visual. Yaa, dia memang suka menggambar. Tapi terkadang juga auditori. Anak
kedua Riz auditori kinestetik. Memori kuat ketika ia mendengar murotal,
sehingga dari sisi hapalan Riz lebih unggul. Tapi dia juga eksplorasinya kuat.
Motorik kasarnya bagus sehingga ketika berhadapan dengan kesulitan ia mau
berusaha sendiri, ia juga senang mengamati. Ia belajar banyak dari alam, karena
basicly he loves nature. Si kecil Rez
saat semua gaya belajar ia gunakan. Secara auditori ia sudah hapal Ar Rahman
1-20 di usia 3 tahun dari mendengar kami sekeluarga melafalkan Ar Rahman. Jadi
program belajar utama dirumah sekarang adalah setiap saat memutar speaker
qur’an agar anak-anak di manapun mereka berada selalu quran dalam hatinya.
Qur’an sama hal nya dengan musik/lagu. Kalau dulu ketika saya belum tahu selalu
memutar lagu, dan selalu terngiang ngiang kapanpun sekarang Qur’an lah yang
harus menghiasi hati kami sekeluarga.
Wallahu
‘alam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar