Senin, 06 Maret 2017

Aku Bisa Main Sendiri



1.       Aku bisa main sendiri

Siapa sih yang tidak suka bermain? Semua anak pasti suka bermain.  Tapi ada anak yang bisa bermain sendiri tanpa ibunya ada juga yang bisa bermain sendiri.  Menumbuhkan rasa percaya diri pada anak memang harus dimulai sejak dini. Memberikan mereka kepercayaan bahwa mereka mampu melakukannya sendiri.

Nah ... bermain sendiri tanpa ibu disampingnya adalah skill yang harus dimiliki anak. Begitu pula dengan rezqiya, ketika usia nya menginjak tiga tahun Qiya ingin main bersama teman sebaya diluar rumah. Saya pun memberikan kepercayaan padanya untuk bermain bersama teman-temannya. 

Ada kalanya Qiya di jaili teman-temannya yang sudah besar. Sedih juga sih ya ketika anak kita mendapat perlakuan yang kurang baik. Tapi... it’s a process, sebuah proses yang harus dilalui oleh seorang anak yang sedang belajar untuk mandiri.
Pernah suatu ketika Qiya menangis karena tercebur kedalam selokan, sebagai seorang ibu sedih sekali melihat  Qiya berlumuran tanah.  Temannya yang melaporkan Qiya jatuh, wallohu’alam apa yang sebetulnya terjadi.  Tapi saya berusaha tenang dan tidak menyalahkan siapapun.  Setelah Qiya dibersihkan Qiya pun bermain lagi.

Jika kita sering tidak tega melihat anak kecelakaan, dipukul temannya dan lain-lainnya tentu akan beda juga sikap anak. Mungkin saja ia jadi tidak berani untuk bermain bersama teman-temannya.  Alhamdulillah Qiya bisa masuk ke lingkungan yang baru, adaptasinya pun cepat sama seperti kakaknya yang supel dan cerdas interpersonal
#Bunda Sayang
#Level2
#KuliahBunSayIIP
#MelatihKemandirian
#Ibu Profesional
#IIP

Aku Bisa Mandi Sendiri




1.       Semangat mandi aaah!

Berawal dari sebuah buku “Aku Bisa mandi sendiri” Rezqiya pun belajar untuk bisa mandi sendiri. Tapi ada yang unik dengan anak ketigaku ini, entah kenapa mandi adalah sebuah kegiatan yang enggan untuk dilakukannya. Padahal ketika sudah mulai mandi terkadang sulit untuk menyudahi acara mandinya.

Tetapi terkadang ketika semangatnya datang, mood nya sedang bagus, Qiya ceria, Qiya semangat mandi dan Qiya mau menyiram tubuhnya sendiri. Aaah ... anak balita memang banyak serba serbinya. Jadi.. selama mereka masih balita yaa begitulah. Terkadang mau mandiri tapi juga kadang ga mau. Tetap semangat mengajak, mengingatkan dan mengajari si balita untuk mandiri. insyaAllah nanti ada saatnya mereka tidak mandi dengan kita lagi. Seperti kaka yang sudah mandiri mandi. 

Begitulah Qiya, yang unik dibanding kakak kakaknya. Entah diusia berapa tepatnya tapi Qiya tidak mudah untuk diajak mandi. Sudah dibelikan kolam berenang plastik, ban lucu, bahkan emaknya buat lagu khusus untuk Qiya supaya semangat mandi tapi tetap saja Qiya bermasalah ketika diajak mandi.
#Bunda Sayang
#Level2
#KuliahBunSayIIP
#MelatihKemandirian
#Ibu Profesional
#IIP

Aku Bisa Makan Sendiri



1.       Aku bisa makan sendiri #2

Memulai memandirikan anak makan bagi saya sudah dimulai sejak dini. Namun adakalanya situasi tidak memungkinkan mereka untuk makan sendiri. Tapi dorongan selalu diberikan agar mereka makan sendiri. Melihat contoh dari aa dan kaka akhirnya qiya pun mau makan sendiri.
Alhamdulillah akhirnya Qiya mau makan sendiri, makan bersama aa dan kaka. Meskipun terkadang tetap mau disuapin. Tapi ... setidaknya Qiya sudah mulai menikmati makan sendiri. Pernah suatu ketika saya sibuk menyiapkan sarapan dan nasi goreng sudah terhidang. Karena Qiya lapar saya beri nasi goreng di mangkuk kecil lengkap dengan sendoknya.  Sayapun sibuk dengan kompor dan gorengan.
“Ibu makannya udah,” kata Qiya.
“Alhamdulillah ...” mangkuknya betul udah habis. Yes,  alhamdulillah anakku sudah bisa makan sendiri. Semoga terus semangat untuk makan sendiri.

Aku Bisa Tidur Sendiri



1.       Aku bisa tidur sendiri (Rezqiya 3,5 th)

Sejak usia 2,5 tahun Qiya mulai dibiasakan tidur sendiri.  Tidak mudah memang melatih kemandirian untuk tidur sendiri. Selepas Qiya dari ASI saya mulai menempatkannya di kamar sendiri.  Pada awalnya memang tidak mudah. Selalu saja terbangun berapa kali sehingga efeknya saya jadi tidak bisa tidur nyenyak.
Tapi itulah perjuangan, tidak ada yang mudah, tidak ada yang instan, semuanya butuh proses.  Jika Qiya sedang sakit sayapun kembali tidur bersamanya.  Karena sudah bisa dipastikan tidurnya tidak akan nyenyak.
Apalagi ketika kemarin-kemarin kaka dan aa sakit, jadinya mereka ga mau tidur di kamar atas, maunya di kamar Qiya jadi deh program mandirinya agak terganggu. Nah .. setelah kaka dan aa sehat mereka kembali tidur di kamar atas, Qiya pun memulai program mandirinya. Alhamdulillah tidur nyenyak banget bangun subuh. Mudah-mudahan Qiya bisa betul-betul lepas dari ibu, tidak menangis ketika bangun tidur.

Jumat, 17 Februari 2017

Aliran Rasa Komunikasi Produktif

Aliran rasa komunikasi produktif

Bismillahirrohmaanirrohiim ...
Sebenarnya akhir akhir ini lagi pusing tujuh keliling. Awal tahun ini betul betul ujian Allah untuk saya. Saya baru diamanahi sekolah TK rintisan. Baru satu semester, ketika saya berusaha memenuhi amanah ini Allah menguji saya dengan anak kedua yang ingin HS.

Walau bagaimanapun saya tidak 100% ibu dirumah. Ada aktivitas yang saya lakukan. Ketika meminta mengundurkan diri pihak yayasan keberatan karena memang saya dibutuhkan. Sejujurnya saya suka di TK, tapi ketika sekarang anak saya membutuhkan saya konsentrasi pun pecah.

Saya harus belajar dari awal tentang homeschool. Saya tau ini berat dan akan menyita waktu ditambah anaknya memang bukan anak biasa yang nurut dan patuh (kalo anak seperti itu di sekolah cocok). Butuh perjuangan ketika saya memintanya belajar mematuhi aturan. Kadang waktu habis karena sibuk membujuk.

Komunikasi saya dengan anak-anak memang lebih sering. Yang lebih berat buat saya adalah membiasakan mencatat apa yang sudah dikomunikasikan. Kadang me time saya habis karena anak. Untuk berhadapan dengan laptop pun terus terang jarang. Jd semuanya saya optimalkan di hp.

Saya sadari harus membiasakan diri menulis diari lagi, kebiasaan yang luntur ketika mulai punya anak. Juga membuat portofolio untuk anak.

Saya harus mulai berbenah, menata diri sedikit demi sedikit seiring anak besar.

Berjuang disisa waktu....
Terima kasih IIP, saya berusaha memperbaiki diri terus menerus. Semoga Allah memudahkan segalanya untuk saya dan keluarga.

#Komunikasi produktif
#Kuliah bunsay2 llP

Jumat, 10 Februari 2017

NHW#7 MENUJU BUNDA PRODUKTIF



NHW#7
Tahapan Menuju Bunda Produktif

Menjadi seorang bunda produktif adalah cita-cita sejak 2003 ketika menikah dan punya anak. Saya ingin memaksimalkan potensi yang saya miliki, tapi tidak meninggalkan anak. Saya tidak berminat untuk bekerja full time 7 to 7 diluar rumah.
Ketika anak saya lahir, automatically saya harus di rumah. Cita-cita untuk mengajar di TK pun batal. Setelah hari di mana saya seharusnya wisuda, saya melahirkan.  Sejak saat itu saya konsentrasi di pengasuhan anak. Meskipun ketika hamil usia kandungan 8 bulan saya diterima di sekolah elit, tapi .. apa daya ketika seorang ibu sudah mempunyai anak maka tanggungjawabnya beralih, perannya bertambah dari seorang istri menjadi seorang ibu.
Mempunyai anak, mendidik dan mengasuhnya membuat saya menikmati sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya. Ilmu yang saya dapat di TK saya aplikasikan untuk anak saya. Hidup itu perlu warna, maka saya warnai hidup saya selain aktivitas di rumah dengan mengikuti seminar, menimba ilmu parenting, juga mengikuti lomba yang saya suka yaitu storytelling.

Sedikit demi sedikit saya isi waktu luang dengan hal-hal yang bisa membuat saya produktif, membuat hidup saya lebih hidup. Alhamdulillah seiring perkembangan anak saya berkenalan dengan dunia kepenulisan. Jadi meskipun tidak mengajar di sekolah, saya masih bisa mengaktualisasikan diri, menuangkan ide saya melalui tulisan untuk anak yaitu buku-buku balita.  Senangnya:}

Dan … ternyata setelah di tes di temubakat.com hasil kekuatan saya ada pada: com,creator, des, edu, jou, mot, dan sell. Yes, that’s me. I love to tell stories, I like to speak in front of others, I like teaching, and I like selling; try to convince others with my words.
Dulu saya berangan-angan bahwa kelak saya akan ada di depan panggung untuk berbicara pada orang lain. And… taraa… here I am, try to train people how to tell stories. I love my activities.

Kuadran 1: aktivitas yang Anda suka dan Anda bisa
-       Mengaji
-       Mendongeng
-       Publik speaking
-       Berbahasa Inggris
-       Mengajar
-       Menyanyi
-       Ngetik 10 jari

Kuadran 2: aktivitas yang Anda suka tetapi Anda tidak bisa
-       bahasa Arab
-       masak (kadang sibuk sama anak)
-       membuat kue
-       membaca

Kuadran 3: aktivitas yang Anda tidak suka tetapi Anda bisa
-       Setrika
-       Berkebun
-       Menjahit
-       Administrasi
-       beberes
Kuadran 4: aktivitas yang Anda tidak suka dan Anda tidak bisa
-       bermain bola
-       nonton TV
-       tidur siang

Tahapan-tahapan yang harus dilalui seperti Bunda Sayang saya kira saya sudah melewatinya, anak-anak senang dengan saya. Mereka selalu semangat ketika saya bercerita. Bahkan ketika saya bercerita didepan anak lain dan anak saya hadir pasti mereka sudah tahu lebih dulu apa yang mau saya ceritakan, not surprise anymore:}
Di tahapan bunda cekatan belajar dan terus belajar adalah kata kunci untuk mengatur rumah tangga. Berbagai literatur buku saya baca tentang manajemen keuangan keluarga, manajemen waktu, manajemen ikhlas, dan lain-lainnya. Sehingga saya pun mulai berusaha menyesuaikan diri seiring pertumbuhan dan pertambahan anggota keluarga bahwa semua tidak bisa saya yang handle. Ada beberapa tugas yang saya delegasikan pada orang lain seperti antar jemput, setrika, beres-beres dan pendidikan sekolah. Sehingga ketika anak sekolah saya produktif di rumah. Saya gunakan waktu yang saya punya sebaik-baiknya sehingga sedikit demi sedikit karya saya lahir.
Di tahun 2011 tabloid Nova memberikan awarding yang sangat membuat saya harus mensyukuri peran saya sebagai ibu rumah tangga yang bisa produktif dari rumah. Di tahap ini pula tahapan Bunda Saleha saya rintis, sejauh mana kebermanfaatan saya untuk orang lain. Dengan kemampuan yang saya miliki meski masih jauh dari mahir tapi saya tetap mencoba untuk berbagi ilmu yang saya miliki. Belajar yang baik adalah dengan cara mengajarkannya. Kata-kata ust. Aam selalu terngiang hingga detik ini. masyaAllah. Semoga saya selalu bisa bermanfaat untuk orang lain.